Konsep Geografi

Dalam pengajaran geografi di sekolah, sering seorang guru tidak mengerti ilmu yang sebenarnya diajarkan. Sebagai contoh; mengajarkan pokok bahasan laut, si guru sebagai oceanograf, atau mengajarkan pokok bahasan penduduk, seperti seorang demograf. Hal ini mengakibatkan “jati diri” geografi kabur atau hilang. Untuk mengembalikan “jati diri” geografi tersebut, maka salah satu cara yang dipakai adalah dengan menekankan pada konsep-konsep essensinya. Konsep-konsep geografi yaitu: letak/lokasi, jarak, aglomerasi, keterjangkauan, interaksi, distribusi/diferensiasi keruangan dan keterpaduan/sintesis.
a. Letak
Letak merupakan posisi atau alamat bagi suatu wilayah. Letak dapat dibedakan letak fisiografis dan letak sosiografis. Letak fisiografis yaitu letak suatu wilayah terhadap kondisi fisik wilayah, seperti iklim, daratan, lautan, pegunungan, dll. Letak sosiografis yaitu letak suatu wilayah terhadap wilayah lainnya. Letak juga merupakan alamat bagi suatu permasalahan geografis yang menyangkut aspek fisik dan aspek manusia. Seorang geograf dapat mengabstrasikan suatu wilayah karena minimal dia harus tahu letak absolute dan relatifnya.
b. Jarak
Jarak antara lokasi tertentu sangat penting dalam geografi dan banyak aspek sangat ditentukan oleh jarak. Misal harga tanah semakin mahal apabila mendekati kawasan kota dan pusat kota, sebaliknya kenyamanan bermukim semakin jauh jaraknya dari pusat-pusat kegiatan semakin baik/nyaman sampai pada jarak tertentu. Jarak dapat dibedakan yaitu jarak absolute dan jarak relative atau jarak fisik dan jarak sosial (abstrak). Jarak absolute merupakan jarak sebenarnya (dalam satuan tertentu). Jarak relative digambarkan dalam:
(1) Peta Isokronik yang menggambarkan jarak yang ditempuh dalam waktu yang sama.
(2) Peta isofodik yang menggambarkan jarak yang ditempuh dengan biaya yang sama.
(3) Peta Isotacik yang menggambarkan wilayah-wilayah dengan kecepatan angkut yang sama.
c. Aglomerasi
Terdapat suatu pengelompokkan (Aglomerasi) berbagai aktivitas manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya, seperti permukiman, aktivitas pertanian, perdagangan, dll. Beberapa fenomena geografi yang dapat dikaji dengan konsep aglomerasi terutama menyangkut aspek manusia. Misalnya terdapat kecenderungan pengelompokan tempat tinggal di kota dari mereka yang berasal dari daerah yang sama; pengelompokkan permukiman pada kawasan pertanian, mendekati wilayah perairan, dll.
d. Keterjangkauan
Dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh yang diukur dengan jarak fisik, biaya, dan waktu serta berbagai hambatan medan. Majunya teknologi dalam bidang transportasi dan ekonomi menyebabkan keterjangkauan semakin tinggi, sehingga jarak menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global.
e. Interaksi
Antara manusia dengan unsur lingkungan saling berinteraksi. Interaksi antara manusia dengan manusia (kelompok), manusia dengan lingkungannya membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem (rumah tangga) serta sistem keruangan (spatial system). Sebagai suatu sistem, maka perubahan salah satu sub sistem akan berpengaruh terhadap sub sistem lainnya. Antar wilayah mempunyai interaksi satu sama lainnya, karena saling melengkapi dan saling membutuhkan. Tidak ada satpun wilayah yang dapat memenuhi suatu kebutuhan penduduknya secara tersendiri. Interaksi antar wilayah ditandai dengan adanya aliran barang, orang, uang (transportasi), informasi, ide, teknologi (komunikasi), dll.
f. Diferensiasi Keruangan
Wilayah di permukaan bumi mempunyai kondisi fisik, sumber daya dan manusia yang berbeda, antara satu dengan yang lainnya. Berbagai gejala dan permasalahan geografis yang tersebar dalam ruang mempunyai karakteristik yang berbeda. Misalnya permasalahan-permasalahan perkotaan yang sejenis pada tempat/kota yang berbeda, memerlukan alternative pemecahan masalah yang berbeda sesuai dengan karakteristik keruangannya.
g. Nilai Penting
Pada interaksi antara manusia dengan lingkungannya diberikan suatu nilai penting pada aspek-aspek tertentu. Sebagai contoh suatu ruang terbuka hijau suatu kota atau kawasan permukiman mempunyai nilai penting dalam geografi. Hal ini terkait dengan fungsi fisis (iklim mikro, resapan, air, tempat satwa) dan sosial (estetika, tempat bermain, dll) dari ruang tersebut. Pada jenis fauna tertentu kita berikan niali penting karena kelangkaannya atau fungsinya dalam ekosistem.
h. Keterpaduan / Sintesis
Geografi merupakan ilmu sintesis, dimana saling terkait antara fenomena-fenomena fisik dan manusia, yang mencirikan suatu wilayah, dengan corak keterpaduan atau sintesis nampak jelas pada kajian wilayah.
Luasnya cakupan objek kajian geografi membawa konsekuensi pada pokok dan sub pokok bahasan yang disajikan dalam pelajaran geografi di sekolah. Untuk menunjukkan jati diri geografi atau agar guru tidak menyimpang dari materi geografi, maka konsep esensial ini harus ada / terlihat pada masing-masing pokok atau sub pokok bahasan. Walaupun demikian, tidak semua konsep dipaksakan kehadirannya dalam pokok atau sub pokok bahasan; kemunculannya disesuaikan dengan relevansi dan urgensinya.

0 komentar:

Posting Komentar